 |
| wagub steven kandou bersama forkopimda sulut kunjungi warga korban erupsi gunung ruang,(foto istimewa) |
IDNEWS, MANADO,- Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Utara turut mengawasi keberadaan pengungsi erupsi Gunung Berapi Ruang di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, pada Selasa (23/04/2024) siang.
Dalam kesempatan ini, Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw, Pangdam XIII/Merdeka, Kapolda Sulawesi Utara, Danlanud Sri, Danlantamal VIII, Wakapolda Sulawesi Utara, Sekretaris Provinsi Steve Kepel ST MSi, Asisten I DR Denny Mangala, dan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Adolf Tamengkel, didampingi Penjabat (PJ) Bupati Sitaro Joy Oroh, turut meninjau langsung posko terpadu korban bencana erupsi Gunung Ruang di Desa Apeng Sala, Kecamatan Tagulandang.
Wakil Gubernur Steven Kandouw menyampaikan bahwa dalam pertemuan ini, dirinya menerima aspirasi dari para pengungsi erupsi Gunung Ruang Tagulandang. Selain itu, bantuan logistik dari Wakil Gubernur Kandouw dan Forkopimda Sulawesi Utara juga diserahkan dalam kesempatan tersebut.
"Pemantauan ini dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Forkopimda guna memastikan bantuan disalurkan secara merata," ujar Wagub Kandouw.
Selain melakukan peninjauan, Wagub Kandouw menjelaskan bahwa kedatangan Forkopimda Sulawesi Utara merupakan respon nyata pemerintah dalam mendukung masyarakat.
"Kami datang memberikan bantuan, merespon, dan mengecek langsung kondisi di Tagulandang ini," tambah Wagub Kandouw.
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Bupati Kepulauan Sitaro Joy Oroh, penanganan terhadap korban erupsi Gunung Api Ruang telah dilakukan sebaik mungkin.
"Penanganan ini berjalan baik, dengan koordinasi yang baik antara semua pihak terkait, seperti TNI/Polri, Basarnas, dan BPBD," katanya.
Wagub Kandouw juga menyampaikan bahwa distribusi bantuan kepada korban dampak erupsi Gunung Api Ruang telah berjalan dengan baik.
"Alhamdulillah, distribusi bantuan telah tersalurkan dengan baik," ungkapnya.
"Ia berharap ke depan, mitigasi bencana tidak hanya baik, tetapi setidaknya kita semua siap membantu mengamankan seluruh masyarakat yang terdampak," sambungnya.
Kandouw menegaskan bahwa penanganan yang dilakukan pemerintah terhadap bencana ini bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang.
"Untuk jangka pendek ini, statusnya masih dalam tanggap darurat. Kita belum sampai pada pemikiran relokasi dan sebagainya. Saat ini, kita belum tahu apakah status erupsi sudah berhenti atau bahkan turun level dua," jelasnya.
Ia juga memastikan bahwa seluruh bantuan akan disalurkan sesuai dengan mekanisme yang ada.
"Tahapan tanggap darurat ini sudah terantisipasi dengan baik, sehingga tidak ada masyarakat yang tidak mendapatkan bantuan," tutupnya.
(redaksi)