Puluhan Pengepul dan Pedagang Tomat Serta Sayur Protes Kebijakan PD Pasar Manado

 "Gelar Unjuk Rasa terhadap kebijakan PD Pasar mengenai relokasi para pengepul tomat dan sayur".



IDNEWS.CO,MANADO- Sejumlah Pengepul dan Pengecer Pedagang Tomat serta Sayuran, tadi Siang mendatangi Kantor PD Pasar Manado.


Kedatangan ratusan warga ini hendak menolak kebijakan Perusahaan Daerah tentang surat edaran mengenai kebijakan Dewan Direksi untuk tidak boleh lagi adanya bongkar muat tehadap para pengepul tomat dan sayur.


Sementara keberadaan mereka akan di relokasi ke wilayah pasar buha Kecamatan Mapanget. Hal ini tentu menuai protes dan penolakan dari seluruh pihak pengepul serta pedagang pengecer.


Mereka menilai kebijakan terebut sangat merugikan dan akan mematikan roda perekonomian mata pencaharian. Sebab sudah berpuluh tahun bergelut dengan usaha seperti ini, sementara tiba-tiba terbit surat edaran yang terkesan akan meyiksa para pihak pengepul terutama pedagang kecil.


Hal inilah semestinya butuh perhatian serius dari Wali Kota Manado selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) terhadap PD Pasar. Ini juga kebijakan dak-dakan yang terkesan adanya unsur pemaksaan dengan menerbitkan surat edaran.


Sementara itu Koordinator para pengepul tomat dan sayur, Hart Walintukan mengatakan Kami ada di kantor PD Pasar karena menyangkut relokasi pelaku usaha pengepul ke pasar buha.


"Terkesan PD pasar akan memisahkan antara pengepul dengan pedagang pasar degan mengeluarkan kebijakan, yang menurut penilaian kami sangat merugikan sepihak," tegas Walintukan.


Walintukan juga mengatakan kembali bahwa, ibarat pengepul dan pedagang seperti "suami isteri" dengan sengaja pihak management ingin memisahkan kedua sejoli ini.


"Sepertinya ada kesan unsur kesengajaan memisahkan "suami isteri". Bagimana rasanya jika kedua sejoli saling menyayangi kemudian tiba-tiba harus dipisahkan, pasti akan berdampak buruk kemudian hari begitu jug degan kami selaku pelaku usaha. Kemudian PD Pasar tengah mematikan "orang kecil" sementara kehidupan mereka hanya bergantung pada usaha seadanya," tegasnya, saat diwawancarai sejumlah Wartawan, Senin (23/5/2022) Sore tadi. 


Harusnya, lebih jauh Walintukan menjelaskan ketika berada di lokasi pasar buha lewat keputusan relokasi, mau bergerak bagaimana sementara kondisinya sangat sepi.


"Jadi kesimpulannya seperti "pembunuhan" bagi rakyat kecil. Kalau tidak ditanggapi maka kami akan terus bergerak dan melaporkan hal tersebut ke Wali Kota dan Gubernur Olly Dondokambey pilihan kami. Tentunya lebih jauh kalo terbaikan akan berdampak pada petani kecil jika tidak laku lagi akan busuk tanaman sayur dan hotikultura lainnya," tutur Walintukan. (Yudi barik)

Lebih baru Lebih lama