Kemelut Pembangunan Revitalisasi Pasar Bersehati Manado, Ini Penjelasan Kadis PUPR, Jhony Suwu

 "Kendala secara tekhnis penyelesaian proyek revitalisasi pasar bersehati ada pada proses pemindahan pedagang".

Kadis PUPR Manado,Jhony Suwu (foto ist)

IDNEWS .CO,MANADO- Kemelut pembangunan Revitalisasi Pasar Bersehati kini mulai jadi sorotan sejumlah kalangan, termasuk pihak Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Manado.


Organisasi ini paling getol menyoroti soal keterlambatan penyelesaian proyek berbandrol 59 Miliyar lebih dengan memakai anggaran pinjaman Dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).


Bahkan pihak Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Manado pun angkat bicara mempertanyakan keberadaan pembangunan Revitalisasi Pasar Bersehati.


Contoh saja Anggota Komisi ll Reynold Wuisan. Menurutnya warga dan pedagang mulai resah dengan ketidakjelasan keberadaan proyek tersebut.


Sementara tanggal 9 Mei Dirinya pernah diundang Asosiasi pedagang bersama media, untuk melihat langsung progres pembangunan pasar bersehati.


Menanggapi hal demikian, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Manado, Jhonny Suwu menjelaskan bahwa mekanisme pekerjaan sudah sesuai dengan aturan dan masa kontrak berjalan.


Namun baginya apa yang menjadi pertanyaan dari warga mengenai keterlambatan pekerjaan sesuai dengan jadwal, memang banyak hal termasuk proses pemindahan para pedagang dari dalam pasar bersehati ke lokasi kali mas.


"Memang jadwal pekerjaan dari Bulan Januari, namun kendalanya ada pada proses pemindahan para pedagang ke lokasi Kalimas, sehingga menyita waktu dan sedikit terhambat. Apalagi pedagang depan pasar itu juga menyita waktu pekerjaan," jelas Suwu.


Dirinya juga menambahkan bahwa sementara bagian depan pasar bersehati akan dibangun Lanscap dan Landmark termasuk pembangunan pintu gerbang. sementara sampai sekarang pedagang masih berjualan di situ sehingga masih menjadi bagian dari keterlambatan pekerjaan.


Hal lain dari tekhnis pekerjaan menyangkut tanggapan miring terkesan masih memakai besi tua kemudian di las dan di cat. Dirinya tak menampik hal demikian, menurutnya satu item pekerjaan pembuatan Food Core sementara keberadaan lokasi tersebut kerangka baja sudah ada terpasang tinggal pengecetan saja.


"Pembuatan bangunan food core menggunakan rangka baja berat, sementara disana sudah tersedia tidak diganti lagi tinggal pengecetan saja sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB). Yang perlu diganti adalah Gording atap. Selanjutnya penyediaan bahan material spesifiknya harus pesan dari luar daerah Jakarta itu juga memakan waktu berhari-hari karena tidak ada ketersediaan bahan dari dalam kota maupun wilayah Sulawesi Utara, harus pesan ke Jakarta," ungkap Suwu.


Lebih jauh lagi Jhony Suwu menjelaskan mengenai beberapa item pekerjaan penyelesaian, dimulai dari pembangunan  hanggar baru, rehab hanggar lama, pembuatan toilet pengunjung dan pedagang, loading door, pekerjaan atap spandek, dan pekerjaan baja berat.


"Mengenai pekerjaan baja berat sudah selesai dan atap spandek, Sementara lainnya pekerjaan masih berjalan hingga sekarang termasuk penyediaan pipa karbonstil," tandasnya.


Seraya berharap masyarakat dan pihak pedagang harus bersabar sejenak sambil menunggu penyelesaian pembangunan Revitalisasi pasar bersehati.


"Kami transparan tidak ada yang disembunyikan apalagi manipulasi ataupun ambil untung dalam proyek ini. Semua semata kerja secara profesional dan paling penting mengedepankan asas keselamatan bagi pekerja. Jangan terlalu terburu-buru pada akhirnya hasil yang ada tidak memuaskan," tutupnya. (Yudi barik)

Lebih baru Lebih lama