Iklan Grab Memakan Korban, Menimpa Rekan Pemred Online Fakta88.com

 Tommy Turangan, Ketua AMTI Pusat," Pemerintah Daerah tegas jikalau perlu cabut izin iklannya karena ini menyangkut nyawa manusia. Apalagi lokasi pemasangannya berada di badan jalan tidak pada spot area yang sudah ditentukan,".

Banner iklan grab car terpasang di tiang listrik dan bertengger di badan trotoar, jalan ahmad yani   (foto warga kamrin)

IDNEWS.CO, MANADO,- Sepertinya kepatuhan terhadap Aturan Pemerintah Kota Manado diabaikan oleh pihak Perusahaan Jasa Pelayanan Kendaraan Online Grab. 


Pasalnya memasang iklan secara sembarangan membuat salah satu Pemimpin Redaksi Media Online Fakta88.com, Arsene Hut Kamrin harus menjadi korban. Dirinya mengalami sobekan di perut akibat kena bambu pemasang iklan grab.


Kondisinya harus mengalami luka lecet bahkan kaus yang Ia pakai pun harus robek. Hal tersebut cukup menyita perhatian sejumlah netizen ketika melihat postingan korban. Sebagian besar mengutuk ulah perusahaan grab hanya sembarangan saja memasang promo iklan, tanpa mengikuti aturan jelas dari pemerintah.




Terkesan amburadul dan menggampangkan cara tidak profesional saja. Jangan-jangan grab sudah gakin (miskin,red) sehingga sembarangan memajang promosi.

Korban harus mengalami luka robek di bagian perut (foto korban Hut Kamri )

Tommy Turangan salah satu aktivis Ketua Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) Pusat mempertanyakan kinerja pemerintah tidak mengambil sikap atas kejadian menimpa salah satu jurnalis media online.


Dirinya berharap harus ada tindakan tegas terhadap pihak grab setidaknya mencabut izin pemasangan iklan tersebut.


" Pemerintah Daerah tegas jikalau perlu cabut izin iklannya karena ini menyangkut nyawa manusia. Apalagi lokasi pemasangannya berada di badan jalan tidak pada spot area yang sudah ditentukan," tegas Turangan saat wartawan memintai tanggapan, Selasa (26/12/2022) Sore tadi.


Dirinya mengatakan kembali, kalau sudah melanggar aturan jelas sekali ada sikap pandang enteng grab terhadap pemerintah. Jika mau berinvestasi harus taat aturan dan tunduk pada prosedur berlaku.


" Bukan se-enaknya saja tarus iklan bukan pada tempatnya. Saya mengamati bukan baru kali ini terjadi beberapa tempat saja  pohon, tiang listrik, bahkan dinding rumah warga mereka jadikan tempat iklan, ini kan kurang ajar namanya," tandas Turangan.


Turangan meminta harus ada ketegasan dari pemerintah jangan kemudian terkesan ada pembiaran begitu saja.


" Apalagi jangan ada kecurigaan permainan terselubung antara pemerintah dengan pengusaha, sehingga terjadi pembiaran begitu saja," tutup Turangan. (Yudi Barik)


  

Lebih baru Lebih lama