Banjir di Jabodetabek dan Lebak Korban Meninggal Jadi 53 Orang

Banjir Jakarta
Banjir di Jabodetabek. (Foto: klikberita.co) 

Jakarta, IDNews.co - Akibat banjir dan longsor di Jabodetabek dan Lebak, Banten, jumlah korban meninggal bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal menjadi 53 orang.

"Korban meninggal dunia tercatat per 4 Januari 2020, pukul 10.00 WIB menjadi 53 orang dan 1 (satu) orang hilang," ungkap Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, Sabtu (04/01/2020).

Sebelumnya, pada Jumat (03/01/2020) pukul 21.18 WIB, BNPB mencatat korban meninggal mencapai 46 jiwa dan 1 orang hilang. Agus menjelaskan penambahan korban meninggal dunia tercatat ada di Bogor dan Lebak.

"Untuk Kabupaten Bogor, lima orang meninggal namun identitas masih belum diketahui," ujarnya, seperti dikutip dari klikberita.

Sementara, untuk jumlah pengungsi, BNPB mendata ada 173.046 orang yang mengungsi. Paling banyak pengungsi berada di Kota Bekasi.

"Hingga saat ini tercatat ada 173.064 pengungsi itu tersebar di 277 titik pengungsian, di Jabodetabek," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi BNPB, Bambang Surya Putra, di diskusi polemik, di Bidara Cina, Sabtu (04/01/2020).

Disamping itu, untuk ketinggian air di hari keempat usai banjir besar, sudah mulai surut.

Menurut Bambang, memang ada beberapa lokasi yang masih tergenang lumpur, dan di beberapa lokasi itu kini disiagakan pompa untuk pembersihan.

"Secara umum di sungai sendiri sudah turun. Namun Ada beberapa bagian sungai di Bekasi dan Kab Bogor itu memang tanggulnya jebol. Jadi itu lagi ditangani," ungkapnya.

Bambang juga menyampaikan kendala yang sempat dihadapi oleh petugas memang karena curah hujan yang besar. Sementara, sungai-sungai di Jakarta tak bisa menampung volume debit air tersebut.

Terlebih, saat kejadian posisi tengah libur nasional, sehingga sumber daya yang bisa membantu korban banjir terbatas.

"Yang pertama memang hujannya lebat, 376 mm untuk satu hari itu sangat lebat. Daya tampung sungai-sungai kita itu 60-100an, artinya dengan curah hujan sebesar itu dan berlangsung demikian cepat tentunya terjadi banjir massif, dan Sumberdaya terbatas karena waktu itu libur," pungkasnya.

Editor: Redaksi
Lebih baru Lebih lama