Resmikan Sirkuit Mandalika, Presiden: Siap Digunakan untuk Ajang Kelas Dunia

Bersamaan dengan peresmian Sirkuit Mandalika, Presiden juga meresmikan jalan bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan KEK Mandalika.



 

Presiden Joko Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat, 12 November 2021. Foto: BPMI Setpres



NTB, IDNews.co - Presiden Joko Widodo meresmikan Sirkuit Mandalika yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Jumat, 12 November 2021. Dengan diresmikannya sirkuit tersebut, Presiden meyakini bahwa ajang-ajang kelas dunia siap digelar.


“Sirkuit Mandalika dengan panjang sirkuit 4,3 kilometer, dengan teknologi aspal terbaru, stone mastic asphalt (SMA), juga telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan. Semuanya siap digunakan untuk mendukung penyelenggaraan event-event kelas dunia di Kawasan Mandalika ini seperti yang sebentar lagi akan diselenggarakan yaitu World Superbike 2021 dan dilanjutkan nantinya di bulan Maret 2022 dengan MotoGP,” jelas Presiden dalam sambutannya.


Bersamaan dengan peresmian Sirkuit Mandalika, Presiden juga meresmikan jalan bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok (BIL) dengan KEK Mandalika. Jalan sepanjang 17,3 kilometer terebut telah siap digunakan dan akan memangkas waktu tempuh antara bandara dengan KEK Mandalika.


“Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa pembangunan jalan bypass Bandara Internasional Lombok sampai ke Mandalika dengan panjang 17,3 kilometer telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan sehingga jarak tempuh antara bandara dengan Mandalika hanya 15 menit saja,” ungkpnya.


Sebelum meresmikan, Presiden Jokowi sempat menjajal langsung Sirkuit Mandalika dengan mengendarai motor pribadinya. Kondisi sirkuit yang sempat diguyur hujan membuat Presiden menjajalnya dengan lebih hati-hati, terutama mengingat kondisi sirkuit juga yang memiliki banyak tikungan tajam.


“Saya kira banyak tikungan yang tajam sekali, di sini kan ada 17 titik tikungan yang saya kira semuanya sulit untuk saya. Kalau untuk pembalap mungkin enggak ada masalah, tapi untuk saya sangat sulit,” ujar Presiden selepas peresmian.


Presiden juga mengingatkan agar pelaksanaan ajang-ajang internasional di Sirkuit Mandalika tetap memerhatikan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19. “Sekali lagi, protokol kesehatan ketat dan saya sudah memerintahkan untuk juga didampingi oleh Satgas sehingga tata kelola setiap event itu terus dijaga protokol kesehatannya,” imbuhnya.


Kepala Negara berharap Sirkuit Mandalika juga dapat memunculkan titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Provinsi NTB. Presiden meyakini perhelatan akbar internasional seperti World Superbike dan MotoGP akan memberi dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di daerah.


“Saya kira ini sebuah perhelatan besar yang setiap tahun terus akan diadakan di Sirkuit Mandalika dan itu dipastikan akan memberikan dampak pertumbuhan ekonomi di Provinsi NTB,” ungkapnya.


“Ya ini kan dicoba dulu lah World Superbike dicoba, nanti MotoGP dilaksanakan, kita evaluasi, baru kita akan ke arah mana akan kelihatan nanti,” tandasnya.


Untuk diketahui, Sirkuit Mandalika berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang dikelola oleh PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau dikenal dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). ITDC merupakan bagian dari InJourney, yaitu sebuah holding BUMN pariwisata dan pendukung yang resmi beroperasi dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2021 tanggal 6 Oktober 2021.


Turut hadir dalam acara peresmian Sirkuit Mandalika antara lain Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Direktur Utama ITDC Abdulbar Mansoer.


(BPMI Setpres)/Martinus Tene

Lebih baru Lebih lama