Pasar Bersehati Bakal di Ganti Jadi Pasar Jengki Menjaga Nilai Sejarah Jangan Punah

 Dirut PD Pasar Manado, Lucky Senduk katakan," Identik kalangan masyarakat sering menyebut kalau belanja pasti ke pasar jengki,".

Direksi pd pasar manado saat konfrensi pers berlangsung, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Di kutip dari salah satu Situs hatipitate.blogspot.com mengenai Kata Jengki berasal dari Istilah Kuala Jengki.


Penamaan kalimat Jengki itu sendiri sangat melekat dengan keberadaan Kuala Jengki yang terletak di Wilayah sebelah Barat Kelurahan Calaca, atau tepatnya samping Pasar Bersehati Manado.


Bahkan situs ini sempat menjumpai salah satu Tua-tua Kampung panggilan Orang paling Tua Opa Howan yang tinggal di Kelurahan Sindulang.


Opa Howan pernah  menuturkan bahwa Pelabuhan Manado saat ini yang terdapat di sebelah barat Kelurahan Calaca atau tepatnya disamping Pasar Bersehati Manado, katanya dahulu merupakan Mulut/Muara dari Sungai/Kuala Tondano dan Pemukiman dari Penduduk Walak MANADO.


Namun pada zaman Belanda, Mulut/Muara dari Sungai/Kuala Tondano tersebut kemudian diblok atau ditimbun dengan galian tanah di wilayah sekitar Kelurahan Calaca sehingga Mulut/Muara dari Sungai/Kuala Tondano berpindah mengalir dan dikenal oleh Orang Manado saat ini sebagai KUALA JENGKI.


Kata Jengki sendiri berarti atau bermakna Penampilan Baru yang jika dikaitkan dengan Makna Sejarah maka KUALA JENGKI, adalah Mulut/Muara dari Sungai/Kuala Tondano berpindah mengalir dari Mulut/Muara yang Lama (Pelabuhan Manado) ke yang Baru (Sebelah Utara Pasar Bersehati = Kuala Jengki). Atau kata lain bahwa sebenarnya Mulut/Muara Sungai/Kuala Tondano pada zaman dulu bermuara di Pelabuhan Manado saat ini.


Sekarang di tahun 2023 era Kepemimpinan AA-RS Wali Kota beserta Waki Wali Kota melalui Dewan Direksi Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado, akan mengembalikan nama salah satu pasar terbesar di manado yakni PASAR BERSEHATI menjadi PASAR JENGKI.


Sebab menurut Direktur Utama PD Pasar, Lucky Senduk bahwa identik kalangan masyarakat sering menyebut kalau belanja pasti ke pasar jengki.


" Kami sudah adakan rapat direksi untuk membedah dari segi aturan mengenai nama dari pasar bersehati apakah ada perwalnya, atau perdanya serta aturan dari mana sehingga penamaan pasar bersehati tercantum," jelas Senduk saat konfrensi pers bersama para wartawan, Senin (29/5/2023) Sore tadi bertempat di Kantor PD Pasar Manado. 


Senduk sendiri juga menjelaskan kembali mengenai keberadaan nama bersehati juga telah di konsultasikan ke pemerintah profinsi, namun ternyata kala Wali Kota NH Eman waktu itu menamakan istilah Bersehati identik dengan Bersih, Sehat, Aman dan Indah.


" Jadi itu maknanya Bersehati sesuai penamaan tapi dasar hukum pembuatan nama tidak ada, makanya Kami akan mencoba mengusulkan ke pemerintah kota akan mengembalikan jadi pasar jengki sesuai histori sejarah yang ada," ucap Senduk.


Seraya menambahkan lagi dari sononya warga selalu menyebut pasar jengki sehingga dewan direksi akan berupaya mengembalikan pada tempatnya, intinya sejarah kota manado termasuk beberapa nama baik situs budaya maupun istilah jengki boleh kembali sekarang.


"Harapannya tak lain bahwa kembali ke peraturan daerah sehingga sejarah kota manado tidak terpisahkan dari tahun ke tahun, jangan karena Si A menjabat Wali Kota nama asli pasar berganti lagi makanya kami akan kembalikan ke asal semula," tandas Senduk.


Dirinya kemudian memberikan contoh beberapa pasar yang ada di daerah lain dari dahulu sampai sekarang tidak pernah berubah, walau bergantian pemimpin tetap sama saja tak ada perubahan.


" Hanya manado sendiri tiba-tiba berubah dari pasar jengki menjadi pasar bersehati padahal, nilai historis dari jengki sendiri sangat kental kalangan masyarakat dulu hingga sekarang. Tidak menyalahkan siapa-siapa tapi mari torang menjaga esensial dari sebuah sejarah termasuk pemberian nama pada waktu itu," tutup Lucky Senduk.


(Yudi Barik)


Lebih baru Lebih lama