Rumkital dr. Wahyu Slamet dan PELNI Bitung Perkuat Sinergi untuk Layanan Terapi Hiperbarik Maritim

"sinergi militer dan BUMN, inovasi layanan kesehatan hiperbarik untuk sektor maritim".

Suasana kegiatan berlangsung, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MANADO,- Dalam upaya memperkuat peran strategis fasilitas kesehatan militer dalam mendukung sektor maritim nasional, Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Wahyu Slamet Bitung menjalin kerja sama sinergis dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) Cabang Bitung.


Kolaborasi ini ditandai dengan kunjungan resmi Kepala Cabang PELNI Bitung, Bapak Juni Samsudin Sitorus, ke fasilitas ruang terapi hiperbarik milik Rumkital, Rabu (30/4/2025), sebagai bentuk dukungan konkret terhadap pelayanan kesehatan hiperbarik bagi para pelaut dan tenaga kerja maritim.


Kunjungan tidak hanya bersifat seremonial, melainkan merupakan bentuk komitmen nyata antara dua institusi berbeda — militer dan BUMN — dalam mewujudkan pelayanan kesehatan komprehensif yang menjangkau kalangan yang rentan terhadap risiko penyakit dekompresi, seperti penyelam dan pelaut yang bekerja di bawah tekanan ekstrem.


Dalam momen tersebut, Kepala Cabang PELNI turut merasakan langsung simulasi masuk ke dalam ruang chamber hiperbarik, didampingi oleh tim medis profesional dan teknisi hiperbarik Rumkital, untuk memahami secara teknis bagaimana terapi ini berperan dalam penyembuhan dan pencegahan gangguan kesehatan akibat aktivitas bawah laut.


Kepala Rumkital dr. Wahyu Slamet Bitung, Letkol Laut (K) dr. Eko Wahyudi, Sp.An-Ti(K), menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan dukungan dari pihak PELNI, serta menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjawab kebutuhan kesehatan yang kian kompleks, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan.


“Kami meyakini bahwa sinergi antara institusi militer dan BUMN seperti PELNI merupakan langkah strategis yang tidak hanya memperluas jangkauan layanan kami, tetapi juga memperkokoh peran rumah sakit sebagai pusat rujukan terapi hiperbarik yang andal dan berstandar tinggi di Kawasan Timur Indonesia. Dengan dukungan ini, kami optimistis dapat memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat maritim,” tegas Letkol Laut (K) dr. Eko Wahyudi.


Lebih dari sekadar kerja sama teknis, sinergitas ini mencerminkan semangat integratif antara pertahanan negara dan entitas pelayanan publik dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional, khususnya dalam konteks Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat bergantung pada sektor kelautan dan perhubungan laut.


Kolaborasi diharapkan menjadi model percontohan yang dapat direplikasi di wilayah lain, guna menciptakan sistem layanan kesehatan maritim yang tangguh, responsif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.


(Yudi barik)


Lebih baru Lebih lama