Kunjungan Kerja Menteri Pekerjaan Umum , Soroti Infrastruktur Sekolah, Irigasi Pertanian, serta Target Asta Cita Pemerintah

"Program BWS Sulawesi I Bangun dan Rehabilitasi 112 Jaringan Irigasi Air Tanah Tahun 2025, Menteri PU Yakin Produktivitas Pertanian Naik Hingga 250 Persen".

Serangkaian kegiatan berlangsung, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MANADO,- Menteri Pekerjaan Umum melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara dengan agenda ganda yang menyentuh sektor pendidikan serta infrastruktur pertanian, Jumat (12/9/25) Pagi tadi.


Dua sektor tersebut dipandang Vital sebagai penopang Pembangunan Sumber Daya Manusia dan Ketahanan Pangan Nasional.


Rombongan pejabat tinggi dari Kementerian Pekerjaan Umum turut hadir mendampingi kunjungan, di antaranya Direktur Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro, Direktur Sungai dan Pantai T. Maksal Saputra, Plt Direktur Irigasi dan Rawa Yosiandi Radi Wicaksono, dan Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Sugeng Harianto.


Kehadiran jajaran teknis menegaskan keseriusan pemerintah pusat dalam mengawal pembangunan infrastruktur strategis di Sulawesi Utara.


Agenda pertama berlangsung di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado Sentra Tumou Tou Paal IV, Kota Manado.


Menteri Pekerjaan Umum meninjau langsung kondisi bangunan sekolah, ruang belajar, dan sarana pendukung kegiatan belajar mengajar.


Dalam kesempatan tersebut, Menteri menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan tidak boleh hanya terfokus pada jumlah gedung, melainkan juga kualitas fasilitas yang menunjang tumbuhnya generasi muda berdaya saing.


Pendidikan, menurutnya, merupakan pintu masuk bagi lahirnya tenaga kerja terampil yang nantinya akan menopang pembangunan nasional.


Setelah peninjauan sekolah, rombongan bergerak menuju Desa Wasian, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa. Lokasi tersebut menjadi pusat perhatian karena terdapat Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) yang baru dibangun.


Di area persawahan Desa Wasian, Menteri bersama pejabat kementerian, pemerintah desa, personel TNI, dan petani lokal melaksanakan penanaman padi secara simbolis.


Kegiatan tersebut dirancang sebagai bentuk dukungan nyata terhadap program ketahanan pangan nasional.


Menteri menegaskan bahwa keberadaan JIAT di Wasian mampu mengairi 15 hektare sawah. Menurutnya, irigasi berbasis air tanah menjadi solusi bagi daerah-daerah yang sulit dijangkau sistem irigasi permukaan.


“JIAT di Provinsi Sulawesi Utara, khususnya di Desa Wasian, terbukti mampu mengairi lahan sawah secara konsisten. Dengan dukungan pengairan yang terjamin, target ketahanan pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo akan lebih mudah tercapai, sekaligus mendorong peningkatan indeks pertanian,” ujar Menteri Pekerjaan Umum dalam sambutannya.


Jaringan Irigasi Air Tanah menjadi salah satu implementasi program Asta Cita Pemerintah, tepatnya cita kedua yang menitikberatkan pada penguatan ketahanan pangan.


Data Kementerian Pekerjaan Umum mencatat, sepanjang tahun 2025 Balai Wilayah Sungai Sulawesi I menargetkan pembangunan 32 unit JIAT baru. Selain itu, terdapat pula program rehabilitasi terhadap 80 unit JIAT lama yang kondisinya mulai menurun.


Total outcome dari pembangunan dan rehabilitasi tersebut diproyeksikan mencapai 630 hektare lahan produktif di Sulawesi Utara. Produktivitas pertanian juga diproyeksikan meningkat signifikan, dari rata-rata indeks pertanaman 100 persen menjadi 250 persen.


Khusus untuk Kabupaten Minahasa, pemerintah menargetkan outcome seluas 280 hektare sawah dengan indeks pertanaman mencapai 260 persen. Angka tersebut diharapkan mampu menjadikan Minahasa sebagai salah satu daerah lumbung beras di kawasan timur Indonesia.


Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum tidak hanya sebatas agenda seremonial. Kehadiran pemerintah pusat di lapangan memperlihatkan komitmen dalam menjawab tantangan ketahanan pangan, perubahan iklim, serta keterbatasan sumber air di banyak wilayah.


Pembangunan JIAT diyakini dapat memberi dampak ganda. Pertama, menjamin ketersediaan air bagi petani sehingga produksi padi lebih stabil. Kedua, menumbuhkan kepercayaan masyarakat bahwa negara hadir secara nyata dalam mendukung kebutuhan dasar rakyat.


Momentum kunjungan ini juga menjadi sarana memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat TNI, dan petani. Kerja sama lintas sektor dianggap kunci utama dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya air demi keberlanjutan produksi pangan.


Melalui kunjungan kerja yang menyasar sekolah dan infrastruktur irigasi, Menteri Pekerjaan Umum ingin memastikan dua sektor penting, yaitu pendidikan dan pertanian, berada pada jalur pembangunan yang berkesinambungan.


Sulawesi Utara dipandang strategis bukan hanya karena posisi geografis, tetapi juga potensi sumber daya alam dan lahan pertanian yang masih dapat dikembangkan.


Kebijakan pembangunan JIAT diproyeksikan akan mengubah wajah pertanian di Sulawesi Utara dalam beberapa tahun mendatang. Dengan dukungan manajemen sumber daya air yang lebih baik, daerah tersebut diharapkan mampu menjadi lumbung pangan sekaligus pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan timur Indonesia.


(Yudi barik/rilis)




Lebih baru Lebih lama