MBW Tahap II Siap Dibuka Akhir Juli 2025, Jadi Episentrum Baru Ekonomi Kreatif Manado

"Ruang Publik Ramah Kreativitas: MBW II Hadirkan Wajah Baru Wisata Kota Manado".

Nuansa mbw ll di sepanjang pantai Malalayang, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MANADO,- Proyek pengembangan destinasi wisata unggulan Manado Beach Walk (MBW) Tahap II kian mendekati fase operasional.


Dengan target soft opening pada penghujung Juli 2025, kawasan ini digadang-gadang akan menjadi poros baru pertumbuhan ekonomi kreatif serta etalase kemajuan pariwisata pesisir Kota Manado.


Berada di garis pantai yang strategis dan menyatu dengan panorama Teluk Manado yang memesona, MBW Tahap II hadir sebagai kelanjutan dari keberhasilan pengembangan Tahap I yang sebelumnya telah mencuri perhatian publik lokal maupun wisatawan domestik.


Proyek ini secara khusus dirancang untuk memperkuat identitas kota sebagai kawasan tujuan wisata berbasis laut, budaya, dan ekonomi kreatif yang inklusif.


Dalam wawancara eksklusif bersama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) MBW Tahap II, Billy Legi, disampaikan bahwa tahapan saat ini telah memasuki fase finalisasi. Fokus utama diarahkan pada penataan interior oleh calon tenant yang sebagian besar berasal dari sektor kuliner dan industri kreatif.


“Aktivitas yang mendominasi di lapangan saat ini adalah penyesuaian dan pengaturan interior oleh para tenant, terutama yang bergerak di bidang kuliner. Mereka tengah merancang desain interior masing-masing agar sesuai dengan konsep MBW yang terbuka, estetik, dan fungsional,” tutur Billy, Rabu (25/6/2025).


Ia menambahkan bahwa selain kegiatan tenant, tim teknis proyek juga masih menjalankan sejumlah pekerjaan perbaikan minor yang termasuk dalam masa pemeliharaan.


Pekerjaan tersebut antara lain mencakup penyempurnaan saluran drainase, penyelarasan sistem pencahayaan malam, serta penataan lanskap agar kawasan benar-benar optimal saat mulai digunakan publik.


“Kami sangat menekankan aspek kesiapan menyeluruh. Tidak hanya aspek fisik bangunan, tetapi juga atmosfer kawasan harus benar-benar siap menyambut masyarakat. Target kami adalah menghadirkan MBW Tahap II sebagai ruang publik yang elegan, aman, dan memberikan kenyamanan bagi seluruh pengunjung,” ucapnya.


Billy menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan koordinasi erat dengan seluruh stakeholder proyek, termasuk mitra kerja, penyedia jasa, dan tenant agar timeline soft opening bisa dicapai dengan standar mutu tinggi.


Kepala Dinas Pariwisata Kota Manado, Ester Mamangkay, menyambut antusias capaian proyek yang dinilainya mampu menjadi penggerak baru sektor pariwisata dan ekonomi mikro.


Menurut Ester, MBW II tidak hanya akan menambah destinasi wisata unggulan Kota Manado, namun juga menjadi ruang ekspresi baru bagi komunitas kreatif dan pelaku UMKM.


“Manado Beach Walk Tahap II diharapkan menjadi ruang publik yang adaptif, ramah komunitas, dan mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis partisipasi masyarakat. Kawasan ini akan menjadi titik temu antara kreativitas, kebudayaan, dan aktivitas ekonomi,” ungkap Ester.


Pihaknya juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Manado berkomitmen penuh untuk mengawal pengelolaan kawasan secara berkelanjutan dan berbasis tata kelola yang akuntabel. Menurutnya, MBW harus menjadi role model pengelolaan destinasi publik modern yang berimbang antara estetika, fungsi, dan dampak sosial ekonomi.


Sementara itu, Ketua Asosiasi Restoran Manado, Steven Tilaar, menyatakan bahwa para pelaku usaha menyambut proyek ini dengan penuh harapan. Banyak tenant dari sektor kuliner lokal maupun nasional telah menyatakan kesiapannya untuk membuka cabang di kawasan MBW II.


“Ketertarikan tenant sangat tinggi. MBW Tahap I terbukti sukses mendatangkan pengunjung dalam jumlah besar. Dengan konsep yang lebih luas dan modern, kami percaya MBW II akan menjadi magnet baru bagi bisnis kuliner. Ini bukan hanya soal peluang bisnis, tapi juga ruang untuk menunjukkan kualitas rasa dan pelayanan khas Manado,” ujar Steven.


Salah satu nilai lebih dari MBW Tahap II adalah perancangannya yang mengusung konsep terbuka, kontemporer, dan ramah lingkungan.


Kawasan ini tidak hanya dirancang sebagai tempat bersantai, tetapi juga sebagai ruang interaksi sosial yang multifungsi. Fasilitas seperti taman tematik, ruang pertunjukan, area UMKM, dan jalur pedestrian yang luas akan memberikan ruang yang inklusif bagi semua kalangan.


Di tengah cepatnya perubahan gaya hidup urban, MBW hadir sebagai oase yang mengedepankan konektivitas antara manusia, budaya, dan lingkungan.


Keberadaan fasilitas publik yang mendukung komunitas seni, musik jalanan, hingga pameran UMKM diharapkan menciptakan ekosistem wisata yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberdayakan.


Pembangunan MBW Tahap II merupakan bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dapat menghasilkan karya monumental yang memberi manfaat nyata.


Dengan pendekatan yang menekankan keberlanjutan, kualitas desain, dan pemberdayaan ekonomi, kawasan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia dalam merancang dan mengelola ruang publik modern.


Dengan target pembukaan yang semakin dekat, masyarakat Manado kini tinggal menanti detik-detik dibukanya MBW Tahap II sebagai ruang ekspresi baru yang menghadirkan pengalaman rekreasi, kuliner, dan interaksi sosial dalam satu lokasi strategis.


(Yudi barik)


Lebih baru Lebih lama