Dewan Masjid Indonesia Kota Manado 2025–2030 Dilantik, Usung Transformasi Masjid sebagai Sentra Ekonomi Umat

"Budi Wahono Pimpin DMI Manado, Fokus Kembangkan UMKM dan Wakaf Produktif Berbasis Masjid".

Saat kegiatan berlangsung, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Sebuah langkah strategis dalam memajukan peran Masjid di tengah Masyarakat resmi dimulai.


Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Manado Masa Khidmat Tahub 2025–2030 dilantik secara resmi pada Sabtu (9/8/25) di Gedung Serbaguna Pemerintah Kota Manado.


Pelantikan ini mengangkat tema “Transformasi Masjid Menuju Sentra Ekonomi Umat”, sebuah gagasan yang dinilai relevan di tengah tantangan sosial dan ekonomi masyarakat saat ini.


Acara yang dihadiri jajaran Tokoh Agama, Pejabat Pemerintah, perwakilan Perbankan Syariah, hingga pengurus Masjid se-Kota Manado, berlangsung khidmat namun penuh optimisme.


Sejak awal, tema besar yang diangkat telah menjadi perhatian banyak pihak, mengingat peran masjid di era modern dituntut tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga motor penggerak pemberdayaan umat.


Ketua terpilih DMI Kota Manado Budi Wahono, SPi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa jabatan adalah sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab yang berat.


“Pelantikan bukan sekadar seremoni. Namun merupakan amanah untuk memakmurkan dan memajukan masjid-masjid di Kota Manado. Masjid harus kembali menjadi pusat peradaban umat, pusat pendidikan akhlak, sekaligus pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial,” tegasnya.


Budi menekankan, transformasi yang dimaksud tidak berarti mengubah fungsi utama masjid, melainkan memperluas manfaatnya agar keberadaan masjid memberi dampak nyata terhadap kesejahteraan jamaah dan masyarakat sekitar. Program prioritas yang akan dijalankan mencakup:


1. Pelatihan dan Penguatan UMKM yang berbasis jamaah masjid, sehingga usaha kecil dan menengah di sekitar masjid dapat berkembang.



2. Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Wakaf secara Produktif agar dana umat dapat menjadi modal berputar, membiayai usaha dan kegiatan sosial.



3. Pendirian Badan Usaha Masjid, sebagai sumber pemasukan mandiri.



4. Digitalisasi Ekonomi Masjid, termasuk platform donasi online, market place produk jamaah, hingga sistem laporan keuangan transparan berbasis aplikasi.


Menurut Budi, keberhasilan program ini memerlukan sinergi antara pengurus masjid, pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan syariah.


Salah satu momen penting dalam pelantikan adalah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DMI Kota Manado dan Bank Syariah Indonesia (BSI).


Kerja sama sekaligus mencakup dukungan pembiayaan, edukasi literasi keuangan syariah, serta fasilitasi akses permodalan bagi usaha mikro yang tumbuh di lingkungan masjid.


Pihak BSI menyatakan komitmennya untuk mendukung visi DMI Kota Manado. “Masjid bisa menjadi pusat perputaran ekonomi yang sehat, adil, dan memberdayakan. Kolaborasi ini adalah langkah nyata untuk mewujudkannya,” ujar perwakilan BSI.


Pemerintah Kota Manado, melalui Muhamad Sofyan, AP, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan yang hadir mewakili Wali Kota, memberikan ucapan selamat dan harapan besar kepada pengurus baru.


Ia menilai DMI Kota Manado dapat berperan penting dalam menjaga harmoni sosial di tengah masyarakat yang majemuk. “Kami berharap DMI bisa menjadi garda terdepan dalam membina kerukunan, menjaga toleransi, dan menumbuhkan nilai gotong royong di Kota Manado,” katanya.


Dari jajaran DMI Provinsi Sulawesi Utara, Plt Ketua Wilayah, Ustadz Drs. H. Ramli Makatukang, M.HI, menegaskan bahwa masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan dan pusat pergerakan umat.


“Kepengurusan baru harus mampu menghadirkan masjid yang makmur, aktif, dan memberi manfaat luas,” ujarnya.


Sementara itu, Kepala Seksi Bimas Islam Kota Manado, Sahril Bachrudin, SE., MAB, berpesan agar pengurus baru mempererat ukhuwah Islamiyah, mengoptimalkan fungsi masjid, menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, dan menjadi teladan dalam akhlak serta pelayanan kepada masyarakat.


Sementara itu Ketua Panitia pelantikan, Sukarno Lihawa, S.Pd.I, menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan.


Pihaknya menegaskan bahwa acara yang berjalan lancar ini merupakan hasil kebersamaan, kerja sama, dan semangat gotong royong dari semua unsur yang terlibat.


Tema “Transformasi Masjid Menuju Sentra Ekonomi Umat” memiliki relevansi yang sangat kuat di tengah tantangan ekonomi global dan nasional.


Banyak masjid di Indonesia memiliki potensi besar dari sisi lokasi, jamaah, hingga sumber daya yang belum dimanfaatkan secara optimal.


Dengan sentuhan manajemen modern, dukungan teknologi, serta tata kelola yang transparan, masjid dapat menjadi pusat ekonomi kerakyatan yang berbasis nilai-nilai Islam.


Transformasi diyakini akan membantu mengurangi kesenjangan sosial, menggerakkan ekonomi lokal, serta memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi dinamika zaman.


Pelantikan DMI Kota Manado masa khidmat 2025–2030 bukan hanya pergantian kepengurusan, tetapi awal dari langkah besar untuk menjadikan masjid sebagai motor perubahan sosial-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.


(Yudi barik)





Lebih baru Lebih lama