" Ulyas Taha: Doa Kolektif Menjadi Energi Spiritual untuk Menghadapi Tantangan Negeri".
![]() |
Saat kegiatan berlangsung |
IDNEWS.CO,MANADO,- Upaya memperkuat Spiritualitas sekaligus menjaga kondusifitas Bangsa kembali digelorakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara.
Melalui Kegiatan Istighosah dan Doa Kebangsaan yang digelar di Masjid Raya Ahmad Yani Manado pada Kamis (4/9), Ratusan Jamaah bersama Tokoh Agama dan Pejabat Pemerintah duduk bersama dalam satu Ikhtiar Spiritual demi kedamaian Negeri.
Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulut, Ulyas Taha, didampingi pejabat administrator di lingkungan Kanwil, Kepala Kantor Kemenag Kota Manado beserta jajaran, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Sulut bersama pengurus, serta tokoh agama dari berbagai ormas Islam dan masyarakat setempat.
Kehadiran mereka memperlihatkan sinergi antara pemerintah, pemuka agama, dan masyarakat sipil dalam mengikatkan diri pada kekuatan doa sebagai perekat kebangsaan.
Dalam sambutannya, Ulyas Taha menegaskan bahwa doa tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, doa adalah energi batin yang mampu menyatukan hati umat sekaligus menguatkan bangsa di tengah tantangan yang kian kompleks.
“Kekuatan doa bukan hanya bersifat personal, melainkan kolektif. Dengan doa, hati kita disatukan, dan bangsa ini memperoleh keteguhan dalam menghadapi ujian zaman,” ujarnya.
Lebih jauh, Dirinya mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemenag agar bersikap arif dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Menurutnya, arus informasi yang tak terkendali seringkali memicu perpecahan. Karena itu, ASN diimbau menjadi teladan dengan hanya menyebarkan pesan-pesan yang menyejukkan serta menjauhkan diri dari konten provokatif.
Suasana khidmat semakin terasa saat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulut, KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, naik ke mimbar untuk menyampaikan tausiah agama.
Dalam ceramahnya, Ia menekankan bahwa istighosah adalah bentuk munajat tulus yang dipanjatkan umat ketika menghadapi kesulitan.
“Istighosah berarti menyerahkan seluruh urusan kepada Allah. Dengan cara inilah umat memperoleh ketenangan hati, keteduhan jiwa, dan kekuatan spiritual untuk menghadapi setiap persoalan,” tegas KH. Abdul Wahab.
Kegiatan yang berlangsung hingga sore hari ini tidak sekadar menjadi ritual seremonial, melainkan momentum memperkuat kebersamaan antarumat di Sulawesi Utara.
Para peserta terlihat larut dalam doa-doa yang dipanjatkan, menundukkan kepala, dan mengamini permohonan agar Indonesia tetap aman, damai, serta dijauhkan dari segala bentuk konflik.
Bagi masyarakat, kegiatan semacam ini menjadi oase di tengah hiruk pikuk dinamika sosial-politik nasional. Doa bersama lintas tokoh agama diharapkan mampu mempertebal semangat kebersamaan serta meneguhkan komitmen menjaga persatuan.
Dengan terselenggaranya istighosah ini, Kemenag Sulut menegaskan kembali perannya sebagai jembatan penghubung antara pemerintah, tokoh agama, dan umat. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi pengingat bahwa dalam menghadapi tantangan global, spiritualitas tetap menjadi fondasi kokoh bagi keberlangsungan bangsa.
(Yudi barik)