RSU Pancaran Kasih Tanggap Keluhan Warga, Analisis Rembesan Limbah Segera Diselesaikan

"dr. Maria Koagouw: Rumah Sakit Proaktif Tangani Dugaan Pencemaran Lingkungan di wilayah sekitar pemukiman warga".

Saat pertemuan dengan warga sekitar, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado memberikan klarifikasi resmi terkait laporan warga Kelurahan Titiwungen Utara, Lingkungan III, Kecamatan Sario, mengenai dugaan rembesan limbah rumah sakit yang dikabarkan mengalir hingga ke area pemukiman dan sumur warga.


Direktur Rumah Sakit Pancaran Kasih, dr. Maria R.L. Koagouw, M.Kes, menyatakan saat bertemu dengan sejumlah warga,pihak Rumah Sakit telah menindaklanjuti keluhan Masyarakat secara cepat dan bertanggung jawab.


Menurutnya, langkah penanganan dilakukan secara menyeluruh, baik dari sisi teknis maupun analisis lingkungan, guna memastikan tidak terjadi pencemaran yang berdampak terhadap kesehatan masyarakat sekitar.


Sebelumnya warga titiwungen utara melaporkan adanya dugaan rembesan limbah cair yang berasal dari area sekitar Rumah Sakit Pancaran Kasih.


Laporan tersebut muncul setelah beberapa warga mencium bau tidak sedap dan mendapati perubahan warna air di sekitar sumur. Dugaan sementara menyebut adanya kebocoran saluran limbah yang mengalir ke permukiman.


Menanggapi hal itu, pihak rumah sakit segera menurunkan tim internal untuk melakukan pemeriksaan terhadap instalasi pengolahan limbah (IPAL) serta meninjau titik-titik yang diduga menjadi sumber rembesan.


Pihak yang terlibat dalam persoalan ini meliputi Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado selaku lembaga kesehatan yang menjadi sorotan, serta warga Kelurahan Titiwungen Utara, Lingkungan III, sebagai pihak yang terdampak.


Direktur RS Pancaran Kasih, dr. Maria Koagouw, menegaskan, pihaknya tidak menutup mata terhadap setiap laporan warga.


Menurutnya, seluruh prosedur operasional rumah sakit telah berpedoman pada standar pengelolaan limbah medis yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kesehatan.


“Kami memandang serius setiap keluhan masyarakat. Rumah sakit bakal menurunkan tim teknis untuk menganalisis dan memperbaiki sistem agar tidak terjadi rembesan, juga berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan lingkungan sekitar tetap aman,” ujar dr. Maria R.L. Koagouw, M.Kes, Selasa (21/10/25) Pagi tadi.


Peristiwa ini terjadi di sekitar kawasan Kelurahan Titiwungen Utara, Lingkungan III, Kecamatan Sario, Kota Manado, yang berlokasi cukup dekat dengan kompleks Rumah Sakit Pancaran Kasih. Beberapa warga di wilayah tersebut melaporkan perubahan kondisi air sumur yang diduga terkontaminasi limbah.


Laporan warga diterima oleh pihak kelurahan pada awal Oktober 2025, kemudian diteruskan kepada pihak rumah sakit serta instansi lingkungan hidup. Respons cepat dilakukan dengan pemeriksaan lapangan pada minggu berikutnya. Hingga saat ini, proses pemantauan serta evaluasi teknis masih berlangsung.


Berdasarkan hasil analisis awal, dugaan rembesan limbah disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem pembuangan air limbah rumah sakit, terutama pada saluran bawah tanah yang mengalami penurunan fungsi akibat usia instalasi.


Pihak rumah sakit telah melakukan peninjauan sementara, serta merencanakan rehabilitasi menyeluruh terhadap jaringan IPAL guna mencegah kebocoran di kemudian hari.


Rumah Sakit Pancaran Kasih telah melakukan langkah-langkah proaktif antara lain:


1. Melakukan pemeriksaan teknis terhadap seluruh jalur pembuangan limbah cair.



2. Akan menjalankan uji laboratorium pada sampel air di sekitar lokasi warga untuk memastikan kualitas dan tingkat keamanan lingkungan.



3. Melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Lingkungan Hidup serta Kelurahan Titiwungen Utara.



4. Melaksanakan perbaikan instalasi pembuangan dan memastikan sistem IPAL berfungsi optimal.



5. Menyiapkan laporan resmi hasil evaluasi untuk disampaikan kepada pemerintah kota dan masyarakat.


Sementara itu, dr. Maria Koagouw menegaskan bahwa keselamatan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar menjadi prioritas utama rumah sakit.


Ia menambahkan bahwa pihaknya terbuka terhadap masukan dan siap bekerja sama dengan instansi terkait dalam menjaga kebersihan serta keamanan kawasan sekitar.


“Saya ingin menegaskan bahwa Rumah Sakit Pancaran Kasih selalu berkomitmen terhadap prinsip pelayanan kesehatan yang ramah lingkungan. Tidak ada toleransi bagi kelalaian dalam pengelolaan limbah medis. Kami akan terus memperbaiki dan memastikan tidak ada dampak negatif bagi warga,” tambahnya.


Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, pihak rumah sakit juga berencana mengadakan forum komunikasi lingkungan yang melibatkan perwakilan warga, kelurahan, dan lembaga pengawasan lingkungan untuk memantau kondisi secara berkala.


Langkah itu diharapkan dapat menciptakan transparansi sekaligus menguatkan hubungan antara rumah sakit dan masyarakat sekitar, sehingga isu-isu lingkungan dapat diselesaikan secara cepat, terbuka, dan berkeadilan.


(Yudi barik)




Lebih baru Lebih lama