"Musda I SIEJ Sulut Digelar 4 Oktober, Bahas Arah Baru Jurnalisme Lingkungan".
![]() |
Foto istimewa |
IDNEWS.CO, MANADO,- Sejarah baru bagi Jurnalisme Lingkungan di Sulawesi Utara akan tercipta pada Sabtu (4/10/2025), ketika Masyarakat Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) Simpul Sulut resmi menggelar Musyawarah Daerah (Musda) I di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado.
Musda perdana ini menjadi momentum penting bagi Komunitas Jurnalis Lingkungan Sulut, untuk Bertransformasi dari Simpul SIEJ menjadi SIEJ Daerah Sulawesi Utara, sebagaimana hasil Evaluasi dan kajian dari Pengurus Nasional SIEJ yang menetapkan Lima Simpul Daerah dinilai layak naik status.
Menurut Ketua Panitia Pelaksana Musda, Rahman Ismail, yang didampingi Sekretaris Alva Liando, persiapan kegiatan telah rampung. Ia menegaskan Musda akan menjadi ajang konsolidasi dan penegasan arah organisasi ke depan.
“Kami telah melaksanakan konsolidasi internal, menyusun sejumlah ketentuan, serta memastikan kesiapan teknis dan administrasi Musda yang digelar pada 4 Oktober ini,” ujar Rahman, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu Ketua Steering Committee Musda, Yoseph E. Ikanubun, menjelaskan bahwa sidang Musda akan dibuka dengan pembahasan Tata Tertib dan Agenda Musda, diikuti dengan pemilihan pimpinan sidang serta penyampaian laporan pertanggungjawaban Koordinator SIEJ Simpul Sulut masa bakti sebelumnya.
“Tahapan selanjutnya adalah pleno pembahasan dan penetapan Peraturan SIEJ Daerah Sulut, Pokok-Pokok Program Kerja, dan Resolusi Daerah, sebelum akhirnya dilakukan pemilihan Ketua dan Sekretaris SIEJ Daerah Sulut periode 2025–2028,” papar Yoseph yang didampingi Sekretaris Steering Committee, Mochammad Irsal.
Mengenai calon ketua dan sekretaris, Yoseph menegaskan bahwa setiap anggota memiliki hak memilih dan dipilih. Hingga jelang pelaksanaan Musda, belum ada nama yang secara resmi mencalonkan diri.
“Kami membuka ruang demokratis. Siapa pun anggota aktif memiliki peluang yang sama untuk maju,” ungkapnya.
Musda I SIEJ Sulut sejatinya dijadwalkan pada 22 September 2025, namun diundur karena berdekatan dengan Musda SIEJ Sulawesi Selatan. Penundaan ini justru memberi waktu bagi panitia memperkuat konsolidasi internal, memperbarui data keanggotaan, serta menyempurnakan agenda Musda.
Rahman menambahkan, Musda ini juga menjadi langkah awal proses verifikasi ulang keanggotaan dan memperkuat koordinasi dengan SIEJ Nasional.
“Harapannya seluruh anggota hadir, karena Musda bukan sekadar forum pemilihan, tetapi juga ajang merumuskan arah jurnalisme lingkungan di daerah,” ucapnya.
SIEJ merupakan organisasi profesi jurnalis lingkungan hidup yang resmi berbadan hukum di Indonesia, dideklarasikan oleh 45 jurnalis pada 22 April 2006 di Tangkahan, Sumatera Utara, bertepatan dengan peringatan Hari Bumi.
Di Sulawesi Utara, SIEJ Simpul Sulut berdiri sejak 2014, dipimpin pertama kali oleh Agustinus Hari, kemudian dilanjutkan oleh Finda Muhtar.
Keduanya menjadi bagian penting dalam memperluas jejaring dan edukasi jurnalisme lingkungan di kawasan timur Indonesia.
Kini, pada Oktober 2025, tonggak baru terbuka bagi komunitas ini dengan terbentuknya SIEJ Daerah Sulut yang diharapkan dapat memperkuat advokasi isu-isu lingkungan, memperluas pelatihan jurnalis hijau, dan membangun kemitraan strategis dengan lembaga pendidikan serta pemerintah daerah.
Musda perdana ini bukan hanya forum formal organisasi, tetapi juga simbol keberlanjutan gerakan jurnalisme lingkungan di tengah tantangan global perubahan iklim dan degradasi alam.
Transformasi kini menandai pergeseran peran SIEJ Sulut dari simpul koordinatif menuju struktur daerah yang lebih mandiri, responsif, dan memiliki legitimasi hukum organisasi yang kuat.
Melalui Musda, diharapkan lahir kepemimpinan baru yang berkomitmen memperkuat kapasitas jurnalis lingkungan, memperjuangkan keterbukaan data lingkungan, serta mendorong media di Sulut lebih berperspektif ekologis.
(Yudi barik)