LAN dan Kemensos RI Lakukan Monev Sekolah Rakyat di Minahasa: Cetak Generasi Unggul dan Berakhlak

"Agus Sudrajat: Pendidikan Harus Mengangkat Martabat dan Memutus Rantai Kemiskinan".

Saat kegiatan berlangsung,(foto istimewa)

IDNEWS.CO, MINAHASA,- Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia bersama Kementerian Sosial, melaksanakan kegiatan

Monitoring serta Evaluasi (MONEV) terhadap Penyelenggaraan Program Sekolah Rakyat di Instalasi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Minahasa, Desa Tampusu, Kecamatan Remboken, Sulawesi Utara.


Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan Implementasi Program sesuai arah kebijakan serta berdampak nyata bagi Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat.


Kegiatan monev dipimpin Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan LAN, Agus Sudrajat, yang menegaskan bahwa Sekolah Rakyat bukan sekadar ruang belajar, melainkan gerakan sosial pemberdayaan untuk mencetak generasi muda unggul, berkarakter, berakhlak, dan berdaya saing.


“Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, melainkan ruang pemberdayaan untuk membangun karakter, kemandirian, serta semangat kebangsaan. Pendidikan sejati harus memanusiakan manusia, mengangkat martabat, memberi harapan, serta membuka jalan keluar dari kemiskinan,” ujar Agus Sudrajat, Selasa (4/11/25).


Menurutnya, kegiatan monev diperlukan agar seluruh konsep, metode, dan kurikulum pemberdayaan yang diterapkan benar-benar relevan dengan kebutuhan masyarakat akar rumput.


Ke depan, Sekolah Rakyat Minahasa akan dikembangkan dengan pendekatan vokasional berbasis kearifan lokal daerah. Melalui konsep tersebut, para siswa tidak hanya memperoleh pembelajaran akademik, namun juga keterampilan praktis sesuai potensi wilayah.


Bidang keterampilan yang dikembangkan antara lain:


• Pengolahan hasil pertanian dan perkebunan

• Budidaya ikan air tawar

• Pengembangan pariwisata edukatif

• Kewirausahaan lokal berbasis produk UMKM


Dengan model tersebut, Sekolah Rakyat disiapkan menjadi ruang pembentukan generasi muda yang siap bekerja, siap berwirausaha, serta siap berkontribusi bagi bangsa.


Dalam kesempatan yang sama, Agus Sudrajat mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk ikut terlibat memperkuat Sekolah Rakyat. Menurutnya, keberhasilan program tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan pihak eksternal.


Agus mendorong keterlibatan TNI, Polri, BNN Provinsi, dunia usaha, perguruan tinggi, hingga pelaku UMKM dalam penguatan program.


 “Sekolah Rakyat memiliki tujuan mulia, memutus mata rantai kemiskinan serta membangun generasi unggul berakhlak. Semua pihak harus peduli dan bergerak bersama. Pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, melainkan tanggung jawab moral kita semua,” tegasnya.


Ia juga menyoroti peran strategis Polda Sulawesi Utara dalam membentuk karakter dan kedisiplinan siswa melalui kegiatan edukatif seperti pengenalan tata tertib berlalu lintas, pelatihan baris-berbaris, pembinaan mental, serta edukasi hukum dasar.


“Hal sederhana seperti cara menyeberang jalan yang benar, disiplin waktu, hingga semangat baris-berbaris membentuk karakter anak-anak menjadi tertib, tangguh, dan bertanggung jawab,” tambahnya.


LAN menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat sangat bertumpu pada komitmen serta dukungan nyata dari pemerintah daerah, lembaga sosial, tokoh masyarakat, aparat penegak hukum, dan unsur dunia usaha.


Kolaborasi lintas sektor diyakini menjadi kunci agar Sekolah Rakyat benar-benar hadir sebagai center of empowerment — pusat pemberdayaan yang mampu menghasilkan perubahan sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput.


Menutup kegiatan, Agus Sudrajat menyampaikan optimisme bahwa Sekolah Rakyat Minahasa akan tumbuh menjadi model pendidikan berbasis rakyat yang membangun kemandirian, gotong royong, serta kecintaan terhadap tanah air.


“Dari Minahasa, kita ingin menyalakan api perubahan, Sekolah Rakyat adalah wujud nyata kepedulian bangsa dalam menyiapkan generasi yang cerdas, disiplin, berakhlak, serta berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.


(Reporter, Yudi barik)





Lebih baru Lebih lama