Monev SRMP 21 Di Manado: Fokus pada Transformasi Karakter, Literasi Digital, dan Ekonomi Kreatif Anak Perkotaan

"Sekolah Rakyat Jadi Model Pendidikan Alternatif: LAN Tekankan Kolaborasi Nasional Lawan Kemiskinan dan Kesenjangan Akses Belajar".

Saat kegiatan berlangsung, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MANADO,- Lembaga Administrasi Negara (LAN) bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia menyelenggarakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi.


Kali ini  kegiatan berlangsung di Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 21 Manado, Gedung Sentra Tumou Tou tepatnya di Wilayah Paal Empat Kecamatan Tikala.


Kegiatan tersebut menjadi upaya memperkuat model pendidikan berbasis masyarakat dengan tujuan mencetak generasi unggul, berkarakter, berakhlak, serta berdaya saing di kawasan perkotaan.


Monitoring dan evaluasi dilakukan sebagai langkah memastikan efektivitas penyelenggaraan Sekolah Rakyat, dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta mendorong pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal perkotaan.


Penilaian berfokus pada capaian pembelajaran, transformasi karakter peserta didik, kolaborasi pemangku kepentingan, serta dampak terhadap kemandirian warga.


Kegiatan melibatkan jajaran LAN, Kementerian Sosial, pemerintah daerah, akademisi, pelaku pendidikan lokal, tokoh masyarakat, serta mitra sektor strategis yang berkepentingan dalam pengembangan pendidikan nonformal berbasis sosial.


Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan LAN, Agus Sudrajat, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan inovasi pendidikan sejalan dengan arah Transformasi Nasional menuju Indonesia Emas 2045.


“Sekolah Rakyat bukan sekadar ruang belajar, melainkan wahana pembentukan karakter dan kemandirian. Pendekatan partisipatif dalam pembelajaran harus mampu menumbuhkan daya hidup masyarakat serta memperkuat fondasi sosial bangsa,” ujar Agus, Kamis (6/11/25) Pagi tadi.


Agus juga menyerukan keterlibatan TNI, Polri, BNN Provinsi, perguruan tinggi, sektor usaha, serta para pelaku UMKM untuk terlibat aktif dalam penguatan Sekolah Rakyat.


“Tanggung jawab pendidikan melekat pada seluruh elemen bangsa. Kolaborasi dibutuhkan agar tujuan mulia memutus rantai kemiskinan dan membentuk karakter unggul dapat terwujud,” tegasnya.


Dirinya menambahkan kembali, peran Polda Sulawesi Utara dalam pembentukan kedisiplinan serta mental peserta didik melalui edukasi tertib lalu lintas, pelatihan baris-berbaris, pembinaan mental, serta pengenalan hukum bagi anak usia sekolah.


Monitoring dan evaluasi diperlukan untuk memastikan Sekolah Rakyat berjalan efektif sebagai model pemberdayaan masyarakat di kawasan urban, menjembatani akses pendidikan bagi warga yang kurang beruntung, serta memperkuat karakter generasi muda menghadapi tantangan era digital.


Sementara itu, Kepala Sekolah SRMP 21 Manado, Fenny Meivi Sarah Kilikily, S.SPI., M.Pd., menjelaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan tidak terlepas dari kolaborasi lintas sektor dan semangat gotong royong.


“Sekolah Rakyat hadir untuk membuka akses pendidikan, menumbuhkan kepedulian sosial, serta membangun kemampuan hidup bagi warga. Fokus pembelajaran diarahkan pada kewirausahaan sosial, literasi digital, ekonomi kreatif, kepemimpinan muda, serta penguatan karakter dan akhlak,” ungkap Fenny.


Fenny kemudian menambahkan bahwa model pembelajaran diterapkan melalui pendekatan adaptif berbasis karakteristik masyarakat perkotaan, termasuk pelatihan keterampilan, pengembangan minat bakat, pendampingan usaha mikro, serta pembentukan kepemimpinan generasi muda.


Disatu sisi lainnya, keberadaan LAN dengan sendirinya menyoroti pentingnya kemitraan kolaboratif pemerintah daerah, lembaga sosial, dunia usaha, aparat penegak hukum, dan tokoh masyarakat dalam memperkuat efektivitas program.


Bahkan LAN sendiri mendorong Gubernur Sulawesi Utara dan Wali Kota Manado, dapat memberikan dukungan optimal agar Sekolah Rakyat berkembang berkelanjutan dan menjadi gerakan sosial pendidikan yang memperkuat daya saing daerah.


Dengan sendirinya LAN berkomitmen menindaklanjuti hasil monitoring sebagai rekomendasi kebijakan untuk replikasi ke berbagai daerah.


Program diharapkan berperan dalam percepatan penurunan kemiskinan, memperluas kesempatan belajar sepanjang hayat, serta mendukung pencapaian target Kemiskinan Ekstrem 0% pada 2029.



(Reporter, Yudi barik/ perss realese)


Lebih baru Lebih lama