![]() |
| Saat kegiatan berlangsung, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, MANADO,- Lembaga Administrasi Negara (LAN) bersama Kementerian Sosial Republik Indonesia, melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi Program Sekolah Rakyat di Sentra Tumou Tou, Kota Manado.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat model pembelajaran berbasis masyarakat yang bertujuan mencetak generasi unggul, berkarakter, berakhlak, dan berdaya saing di wilayah perkotaan.
Fokus kegiatan adalah menilai sejauh mana Sekolah Rakyat berkontribusi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pemberdayaan sosial-ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal perkotaan.
Deputi Bidang Peningkatan Kualitas Kebijakan LAN, Agus Sudrajat, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan inovasi pendidikan yang selaras dengan arah Transformasi Nasional dan visi Indonesia Emas 2045.
"Sekolah Rakyat bukan hanya tempat belajar, melainkan ruang pembentukan karakter dan kemandirian. Kami ingin memastikan bahwa pendekatan pendidikan partisipatif ini benar-benar menumbuhkan daya hidup masyarakat dan memperkuat akar sosial bangsa, "ujar Agus, Kamis (6/11/25).
Dalam kesempatan tersebut, Agus juga menghimbau agar TNI, Polri, BNN Provinsi, dunia usaha, perguruan tinggi, dan pelaku UMKM ikut peduli dan terlibat aktif dalam memperkuat pelaksanaan Sekolah Rakyat.
"Sekolah Rakyat memiliki tujuan yang sangat mulia, menghapus rantai kemiskinan dan membangun generasi unggul yang berakhlak. Karena itu, semua pihak harus peduli dan turut bergerak bersama. Pendidikan bukan hanya urusan pemerintah, tapi tanggung jawab moral kita semua," tegasnya.
Agus menambahkan bahwa Polda Sulawesi Utara dapat berperan langsung dalam pembentukan kedisiplinan dan karakter siswa melalui kegiatan edukatif seperti pengenalan tata tertib berlalu lintas, pelatihan baris-berbaris, pembinaan mental, dan edukasi hukum dasar bagi anak-anak usia sekolah.
"Hal-hal sederhana seperti bagaimana menyeberang jalan dengan benar, disiplin waktu, hingga semangat baris-berbaris, itu semua mendidik anak-anak kita untuk tertib, tangguh, dan bertanggung jawab," ujarnya.
Sementara itu Kepala Sekolah Rakyat, Ibu Fenny Meivi Sarah Kilikily, S. SPI., M.Pd, menjelaskan bahwa keberhasilan program ini terletak pada kolaborasi dan semangat kebersamaan.
"Sekolah Rakyat hadir untuk menjembatani kesenjangan akses pendidikan sekaligus menghidupkan kembali nilai gotong royong. Peserta belajar tidak hanya memperoleh ilmu, tetapi juga keterampilan hidup dan kesadaran sosial untuk membangun lingkungannya, "ungkap Fenny.
la menambahkan bahwa pembelajaran di Sekolah Rakyat Kota Manado dirancang adaptif terhadap karakteristik masyarakat perkotaan, dengan fokus pada kewirausahaan sosial, literasi digital, ekonomi kreatif, kepemimpinan muda, serta pembentukan karakter dan akhlak.
Pendekatan ini diyakini mampu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kreatif, tangguh, dan memiliki daya saing tinggi di era digital.
Dalam kegiatan tersebut, LAN juga menghimbau Gubernur Sulawesi Utara dan Wali Kota Manado untuk memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan Sekolah Rakyat.
"Siswa Sekolah Rakyat adalah bagian dari masyarakat Kota Manado dan warga Provinsi Sulawesi Utara. Dukungan nyata dari pemerintah daerah sangat penting agar inisiatif ini dapat tumbuh berkelanjutan, menjadi gerakan sosial pendidikan yang memperkuat daya saing daerah," tegas Agus.
LAN menekankan bahwa keberhasilan Sekolah Rakyat sangat bergantung pada dukungan kolaboratif dari pemerintah daerah, lembaga sosial, tokoh masyarakat, aparat penegak hukum, dan dunia usaha.
Kolaborasi lintas sektor inilah yang menjadi kunci agar Sekolah Rakyat benar-benar menjadi pusat pemberdayaan masyarakat (center of empowerment), yang mampu menghasilkan perubahan sosial dan ekonomi di tingkat akar rumput.
LAN berkomitmen untuk menjadikan hasil monitoring dan evaluasi ini sebagai dasar rekomendasi kebijakan guna memperkuat replika si model Sekolah Rakyat di berbagai daerah.
Program ini juga diharapkan menjadi bagian integral dari strategi nasional dalam menurunkan angka kemiskinan, memperluas kesempatan belajar sepanjang hayat, serta mempercepat pencapaian target Kemiskinan Ekstrem 0% pada tahun 2029.
(Yudi barik/press release)
