Inovasi Klinik Cedera Olahraga Siloam Hospitals Manado, Integrasi Layanan Medis Komprehensif Berbasis Ilmu Kedokteran Modern

"Terungkap dalam kegiatan media gathering bersama jurnalis dan tim dari Siloam hospital Manado".

Saat kegiatan berlangsung, (foto idnews.co)

IDNEWS.CO, MANADO,- Transformasi Paradigma Masyarakat Sulawesi Utara terhadap Olahraga sebagai gaya hidup Aktif dan Preventif mendorong munculnya kebutuhan layanan kesehatan yang bersifat adaptif, presisi, dan berkelanjutan.


Menanggapi dinamika tersebut, Siloam Hospitals Manado merespons secara progresif dengan meluncurkan program unggulan Sports Clinic, sebagai bentuk konkret komitmen institusi terhadap pelayanan medis berbasis bukti (evidence-based practice).


Sebagai pusat layanan kesehatan yang berada dalam jaringan rumah sakit nasional terkemuka, Siloam Hospitals Manado menyadari pentingnya pendekatan holistik terhadap kasus-kasus muskuloskeletal yang berkaitan langsung dengan aktivitas fisik intensif, baik pada populasi umum maupun atletik.


“Sports Clinic merupakan formulasi layanan integratif yang tidak hanya mengedepankan penanganan cedera olahraga secara konvensional, tetapi menstrukturkan intervensi medis berdasarkan disiplin multidimensi, mulai dari bedah ortopedi, rehabilitasi medik, hingga aspek nutrisi klinis,” terang dr. Alfred Setiono, SpKFR, spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi dalam forum Health Talk dan Media Gathering yang digelar, Selasa (1/7/2025), di Carpediem Restaurant, Megamas Manado.


Kegiatan ilmiah ini turut menghadirkan dr. Rangga Bayu Valentino Rawung, SpOT(K), dokter spesialis ortopedi dan traumatologi konsultan cedera olahraga, yang juga tercatat sebagai satu-satunya sports injury specialist di wilayah Sulawesi Utara.


Kedua narasumber menyampaikan pendekatan kontemporer dalam rehabilitasi cedera olahraga melalui sports medicine framework yang menempatkan pasien sebagai pusat pemulihan (patient-centered recovery).


Menurut dr. Rangga, terdapat pergeseran pendekatan dalam penanganan cedera olahraga saat ini. Jika sebelumnya intervensi berfokus pada tindakan bedah sebagai akhir dari proses, kini orientasinya diperluas hingga fase reintegrasi pasien terhadap aktivitas fungsional, khususnya olahraga kompetitif.


 “Prinsip yang kami anut tidak hanya berkutat pada tindakan operatif, tetapi juga pada desain pemulihan fungsional jangka panjang. Tujuan kami bukan sekadar menyembuhkan luka, tapi mengembalikan performa optimal pasien di bidang olahraga,” papar dr. Rangga. “Inilah diferensiasi yang kami hadirkan melalui Sports Clinic Siloam Manado.”


Pendekatan multidisiplin yang diusung oleh Sports Clinic Siloam Hospitals Manado melibatkan integrasi layanan dari berbagai departemen:


Spesialis ortopedi dan traumatologi: mendiagnosis dan mengelola kasus cedera jaringan keras dan lunak secara operatif maupun konservatif.


Spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi (SpKFR), merancang intervensi fisioterapeutik berbasis fungsi biomekanik.


Fisioterapis klinis dan olahraga menerapkan protokol terapi individual berbasis functional outcome.


Ahli gizi olahraga klinis memberikan intervensi nutrisi adaptif sesuai metabolisme pasien pasca-cedera.


Kolaborasi ini bertujuan menghasilkan perawatan yang precise, personalized, predictive, dan preventive—empat prinsip utama dari P4 medicine yang kini menjadi fondasi praktik medis modern.


Kegiatan Health Talk tersebut juga menjadi panggung strategis bagi manajemen rumah sakit untuk mengumumkan peta jalan pengembangan jangka panjang sektor layanan olahraga.


dr. Liany Mokoginta, Direktur Siloam Hospitals Manado, mengatakan bahwa Sports Clinic telah dikembangkan sejak dua tahun terakhir dan saat ini telah menjalin kolaborasi strategis dengan sejumlah kegiatan olahraga berskala lokal hingga regional.


“Kami telah menjadi mitra dalam berbagai kegiatan Fun Run dan olahraga komunitas. Ke depan, kami memiliki proyeksi strategis hingga tahun 2028 untuk membentuk Sports Therapy Center, yaitu pusat rehabilitasi olahraga terintegrasi pertama di kawasan Timur Indonesia yang menggabungkan pencegahan, terapi, hingga rekondisi performa atletik,” jelas dr. Liany.


Kehadiran Sports Clinic juga sekaligus mempertegas semangat inovasi yang diusung oleh rumah sakit dalam memperingati hari jadi ke-13 pada 1 Juni 2025 lalu.


Dengan mengangkat tema “Breakthrough”, institusi ini menegaskan posisinya sebagai pionir dalam pengembangan layanan berbasis teknologi, riset, dan personalisasi layanan pasien.


Prof. Herman Karamoy, Executive Director Siloam Hospitals Manado, mengatakan bahwa rumah sakit tidak hanya mengejar pelayanan kuantitatif, tetapi menitikberatkan pada kedalaman kualitas layanan, termasuk pada sektor kedokteran olahraga yang selama ini masih tergolong langka di kawasan Sulawesi dan Indonesia Timur.


“Pada dasarnya Kami ingin mematahkan stigma bahwa layanan kedokteran olahraga hanya milik kota-kota besar. Di Manado, kami bangun infrastruktur, SDM, dan pendekatan layanan yang sekelas nasional,” tandas Prof. Karamoy.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Reza Richard Lonardy, Head Business Division Siloam Hospitals Manado, yang menyampaikan bahwa investasi sumber daya dan penguatan kapabilitas layanan menjadi prioritas tahun-tahun mendatang.


Menurutnya, permintaan layanan berbasis olahraga meningkat seiring kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat.


Sebagai penutup, dr. Rangga Rawung menekankan bahwa Sports Clinic bukan hanya milik atlet profesional, melainkan menjadi ruang pemulihan dan penguatan fungsi gerak bagi setiap individu yang menjadikan aktivitas fisik sebagai bagian dari kehidupannya.


“Setiap warga yang mengalami cedera karena aktivitas olahraga, sekecil apapun, perlu ditangani dengan pendekatan ilmiah. Itulah alasan kami mendirikan Sports Clinic,” pungkasnya.


(Yudi barik)



Lebih baru Lebih lama