1.776 Berebut Kursi Magang Ke Jepang, Hanya 450 Pemprov Sulut Gratiskan Semua Biaya Pelatihan

"Femmy Suluh Tegaskan, Magang ke Jepang Jadi Bukti Pemerintah Serius Buka Akses Kerja Global".

Saat kegiatan berlangsung, foto kadis Femmy Suluh beserta Kabid, (foto istimewa)

IDNEWS.CO, MANADO,- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali menunjukkan keseriusannya dalam mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perluasan akses kerja internasional bagi generasi muda.


Salah Satu bukti nyata adalah Program Magang Kerja ke Jepang, Yang tahun sekarang mendapat Antusias luar biasa dari Para Pendaftar.


Program tersebut resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Daerah (Dikda) Provinsi Sulut, Dr Femmy Suluh, M.Si, dalam sebuah seremoni yang digelar baru-baru ini di Manado.


Dalam pidatonya, Femmy Suluh menekankan bahwa program itu merupakan bentuk konkret komitmen pemerintah daerah untuk menciptakan peluang kerja luar negeri yang berkualitas, terjangkau, dan bebas biaya bagi masyarakat Sulut.


“Antusiasme peserta melonjak signifikan tahun ini, dengan jumlah pendaftar mencapai 1.776 orang. Tentunya menunjukkan bahwa minat pemuda Sulut untuk bekerja di Kuar Negeri, khususnya di Jepang, sangat tinggi. Angkanya bahkan meningkat hampir 300 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya dalam sambutannya.


Program diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Daerah Sulut bekerja sama dengan sejumlah mitra perusahaan asal Jepang yang bergerak di berbagai sektor industri dan layanan.


Bahkan mendapatkan dukungan penuh juga datang dari Gubernur Sulut, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus, S.E., yang melihat program ini sebagai solusi strategis untuk mengatasi pengangguran pemuda serta meningkatkan kapasitas tenaga kerja lokal agar mampu bersaing di pasar global.


Sementara itu Menurut Kepala Bidang Pembinaan SMK Dikda Sulut, Vecky Pangkerego, tujuan dari program bukan hanya untuk memberi kesempatan kerja, tetapi juga untuk membangun karakter, disiplin, dan etos kerja yang berkualitas internasional.


“Jekas rogram ini telah terbukti mampu mengangkat taraf ekonomi keluarga peserta dan bahkan berkontribusi pada peningkatan devisa daerah. Lebih dari itu, lulusan program ini diharapkan menjadi duta Sulut yang membawa pulang pengetahuan, pengalaman, serta jaringan kerja global yang bermanfaat bagi pembangunan daerah,” jelas Pangkerego.


Seleksi program magang terus berlangsung dalam beberapa tahap sejak bulan Agustus 2025, mencakup wawancara mendalam dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh.


Dari total 1.776 pendaftar, hanya 450 peserta terbaik yang akan dipilih berdasarkan standar kompetensi, motivasi, serta kesiapan fisik dan mental.


Setelah lolos seleksi, para peserta akan memasuki masa pelatihan intensif selama lima bulan, dimulai pada September 2025 hingga Februari 2026.


Pelatihan akan dilaksanakan secara merata di sejumlah kota di Sulut, seperti Tomohon, Tondano, Manado, dan Bitung, guna memastikan akses yang setara bagi seluruh peserta dari berbagai kabupaten/kota.


Program juga dirancang secara profesional dan sistematis. Para peserta akan mengikuti pelatihan yang mencakup pembelajaran bahasa Jepang, pemahaman budaya kerja Jepang, serta pembinaan etos kerja dan kedisiplinan ala Jepang. Materi pelatihan telah disesuaikan dengan standar kebutuhan industri di Jepang.


Menariknya, pemerintah daerah memastikan bahwa tidak ada biaya sedikit pun yang dibebankan kepada peserta.


Seluruh biaya pelatihan, termasuk akomodasi dan konsumsi selama masa pelatihan, ditanggung oleh perusahaan mitra asal Jepang.


“Bagi peserta dari wilayah terpencil atau luar kota, telah disediakan fasilitas asrama dan konsumsi harian secara gratis. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa program ini benar-benar inklusif dan adil,” tegas Dr Femmy Suluh.


Kegiatan magang ke Jepang menjadi tonggak penting dalam peta pembangunan sumber daya manusia Sulut.


Di tengah tantangan global dan ketatnya persaingan tenaga kerja internasional, keberadaan program ini memberikan jawaban konkret terhadap kebutuhan lapangan kerja yang berkualitas dan legal. Selain memberikan penghasilan yang lebih baik, para peserta juga berkesempatan belajar langsung dari dunia industri maju.


Kerja sama Pemprov Sulut dengan Pemerintah Provinsi Nagasaki, Jepang, turut memperkuat legitimasi dan keberlanjutan program ini. Jalur pengiriman tenaga kerja diformalkan melalui nota kesepahaman antar pemerintah daerah yang saling mendukung dalam peningkatan SDM.


Dengan keberhasilan pelaksanaan program tahun sebelumnya, pemerintah optimistis bahwa program tahun ini akan mencetak lebih banyak tenaga kerja unggulan dari Sulawesi Utara.


Selain membawa nama baik daerah di kancah internasional, para peserta juga diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu mentransfer ilmu dan nilai kerja positif ke masyarakat setelah kembali dari Jepang.


Sebagai penutup, Femmy Suluh mengimbau agar masyarakat turut mendukung secara aktif, dan kepada para peserta agar mempersiapkan diri secara maksimal.


“Kita ingin mereka yang berangkat adalah anak-anak terbaik Sulut, yang akan kembali sebagai pemimpin masa depan, pengusaha baru, atau instruktur pelatihan berikutnya. Ini adalah investasi jangka panjang bagi daerah kita,” pungkasnya.


(Yudi barik)











Lebih baru Lebih lama