"Duka dari Laut Talaud: Tiga Jenazah Korban Kebakaran Kapal Dikenali".
![]() |
Saat kegiatan berlangsung, (foto istimewa) |
IDNEWS.CO, HUKRIM, POLDA SULUT,- Tiga jenazah korban kebakaran kapal motor (KM) Barcelona V A yang terbakar di perairan Desa Talise, Kecamatan Likupang Barat, Minahasa Utara, pada Minggu siang, 20 Juli 2025, akhirnya berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulawesi Utara.
Konfirmasi resmi tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Senin pagi (21/7/2025) di Posko Post Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Manado.
Proses identifikasi dilakukan secara profesional sesuai standar operasional prosedur (SOP) DVI yang mencakup empat fase utama, olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan post mortem, pengumpulan data ante mortem, dan rekonsiliasi data.
Dalam kesempatan tersebut, Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Alamsyah Parulian Hasibuan, menyampaikan belasungkawa mendalam atas musibah yang menewaskan sejumlah penumpang kapal, seraya menyampaikan komitmen Polri untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan.
"Atas nama Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Harry Langie, kami menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini," ucapnya.
Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Sulut AKBP dr. Tasrif, selaku DVI Commander didampingi Kepala RS Bhayangkara Kompol dr. Chandra Tanoeisan, mengungkapkan bahwa ketiga jenazah berhasil dikenali secara ilmiah melalui metode identifikasi primer, yaitu sidik jari.
Berikut rincian identitas korban:
1. Yuliana Gumolung, perempuan, usia 45 tahun, warga Kelurahan Bowombaru Utara, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud. Teridentifikasi melalui kecocokan sidik jari dengan data ante mortem dari keluarga.
2. Zakarias Tindingulani, laki-laki, usia 67 tahun, warga Dusun Taturan, Kecamatan Gemeh, Kabupaten Kepulauan Talaud. Teridentifikasi berdasarkan data primer sidik jari.
3. Asna Lapai, perempuan, usia 50 tahun, warga Lingkungan II Melonguane Timur, Kecamatan Melonguane Timur, Kabupaten Kepulauan Talaud. Juga teridentifikasi menggunakan data primer berupa sidik jari.
"Kami melakukan proses identifikasi dengan seksama dan sesuai protokol. Rekonsiliasi dilakukan semalam bersama Tim Expert, dan hasilnya valid. Ketiga jenazah langsung kami serahkan kepada keluarga dengan disertai Berita Acara Penyerahan Jenazah," ujar AKBP dr. Tasrif.
Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan penuh kehati-hatian sejak insiden tragis itu terjadi. Tim gabungan dari Basarnas, Polairud, dan TNI AL bekerja cepat mengevakuasi korban dari lokasi kejadian ke pelabuhan terdekat, sebelum akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas dari insiden KM Barcelona V A yang terbakar di laut masih terus diverifikasi, sementara upaya pencarian korban lain dilaporkan masih berlangsung.
Diketahui, kapal nahas itu membawa puluhan penumpang dari Pelabuhan Likupang menuju Melonguane, Talaud, ketika mengalami kebakaran hebat sekitar pukul 13.00 WITA, diduga akibat gangguan mesin atau korsleting listrik di ruang mesin.
Pihak kepolisian menyatakan penyelidikan terhadap penyebab pasti insiden masih berjalan. Tim Forensik Polri bersama KNKT dan Ditpolairud dilibatkan untuk menelusuri unsur kelalaian atau kemungkinan pelanggaran terhadap keselamatan pelayaran.
Tragedi KM Barcelona V A menjadi pengingat pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan transportasi laut, terutama di wilayah kepulauan seperti Sulawesi Utara.
Keterlibatan seluruh pihak termasuk regulator, operator kapal, hingga otoritas pelabuhan, menjadi krusial dalam mencegah terulangnya insiden serupa.
(Yudi barik)